sponsor

sponsor

Slider

Cari

Arsip Blog

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POPULER

Dealer Motor Yamaha Batu 2 Terbakar

Recent Tube

Business

Technology

Life & style

Games

Sports

Fashion

Dealer Motor Yamaha Batu 2 Terbakar


Tanjungpinang - Korsleting Listirk kembali terjadi di Tanjungpinang, adalah Dealer Motor Yamaha Asli Motor yang kali ini mendapat giliran, Toko yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, Batu 2 tersebut terbakarSabtu pagi (21/10/17).
Berdasarkan penuturan karyawan kejadian kebakaran ini berawal Korsleting Dispenser Air. Informasi dari salah satu karyawan yang namanya tidak mau disebutkan menyampaikan bahwa api berasal dari korsleting listrik pada dispenser air yang di bawah, saat itu karyawan tersebut berada dilantai atas, kejadiannya sekitar pukul 07.30 tukasnya. Adapun yang terbakar hanya dispenser dan alat sembahyang serta AC yang terdapat diruangan toko.
Foto : Dispenser yang mengalami korsleting
Akibat kerusakan dari kejadian kebakaran ini, Dealer Yamaha Asli Motor mengalami kerugian sekitar 3 juta rupiah.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.00 WIB dengan Mobil Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kota Tanjungpinang dan Tim TRC BPBD Kota Tanjungpinang. Saat ini toko tersebut sudah di Police Line oleh Polsek Bukit Bestari.(aire)

Ketua DPR Angkat Bicara Pembentukan Densus Tipikor


Jakarta - Wacana dibentuknya Densus Tipikor,  Ketua DPR Setya Novanto angkat bicara terkait usul pembentukan Densus Tipikor oleh Polri. Pekerjaan Densus Tipikor akan sama dengan Densus Antiteror.

"Densus Tipikor ini sama juga dengan hal-hal yang telah dilakukan pada saat Polri mengadakan Densus Antiteror. Golkar telah melihat di DPR itu telah dibahas begitu lama", kata Novanto setelah menghadiri seminar nasional Fraksi Golkar MPR di auditorium Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2017).

Novanto mengharapkan pembentukan Densus Tipikor akan memberikan efek positif bagi kepolisian. Karena, kepolisian telah berada di seluruh daerah di Indonesia sehingga dapat merambah kejahatan di daerah.



"Tentu kita harapkan densus ini melakukan arti yang sangat positif. Karena kepolisian ini sudah berada di seluruh Indonesia, berarti ini sama juga untuk bisa memberantas korupsi di mana hal-hal untuk di daerah ada di jaringan-jaringannya ini akan memberikan suatu arti yang sangat besar," pungkas Novanto


Setali tiga uang dengan penyataan Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon , di kutip dari Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon yang menilai bahwa pembentukan Densus Tipikor merupakan hal baik untuk memperkuat peran Polri. Pemberantasan korupsi sekarang harus menjadi tugas banyak pihak.
.
"Kita melihat bahwa ini dibutuhkan untuk memperkuat peran Polri dalam pemberantasan korupsi, ya saya kira bagus-bagus saja karena sebetulnya pemberantasan korupsi itu harusnya menjadi tugas dari banyak pihak, apalagi aparat penegak hukum seperti Polri," kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Jumat (20/10/2017).

Fadli juga menyebut bahwa tugas Densus Tipikor  pasti tidak tak akan tumpang tindih dengan KPK. Densus Tipikor akan bergerak lebih kepada pencegahan kasus korupsi.
"KPK kan orientasinya lebih pada penindakan dan OTT, saya harap kalau bisa Densus Tipikor ini lebih kepada pencegahan. Karena dengan adanya pemberantasan korupsi seperti sekarang kalau kita lihat perception indeks korupsi kita juga tidak turun, tidak ada perbaikan yang signifikan," pungkasnya.
.(aire)


Rusuh: Penertiban Kios di Jalur Puncak


BOGOR - Masyarakat dihebohkan dengan kabar kerusuhan yang terjadi di Jalur Puncak, tepatnya di Ciloto, Kabupaten Cianjur hari ini.

Pasalnya, video kerusuhan tersebut viral di media sosial dan banyak yang menyangka kalau peristiwa itu terjadi hari ini. Padahal, persitiwa tersebut terjadi kemarin, Rabu sore (11/10/2017).
  
Aksi pembakaran itu dilakukan sejumlah pedagang usai bangunannya dibongkar petugas Satuan Polisi Pamong Praja, Kabupaten Cianjur.Diduga kesal karena tempat jualannya dibongkar petugas, sejumlah orang kemudian membakar kayu dan barang lainnya di tengah jalan.

Pembakaran dilakukan setelah petugas Satpol PP Kabupaten Cianjur meninggalkan lokasi.
Aksi tersebut berhasil di redam setelah polisi dari Polres Cianjur datang ke lokasi.
Seperti diketahui, penertiban warung-warung di sepanjang jalur Puncak terkait rencana pemerintah melebarkan jalur tersebut.

Sebelumnya pembongkaran warung-warung juga sudah dilaksanakan Satpol PP Kabupaten Bogor mulai dari Gadog hingga kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena menjelaskan, video pembakaran yang ramai diperbincangkan itu bukan berada di wilayah Kabupaten Bogor.

Lokasi kejadian kata AKP Ita di daerah Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur yang masih masuk jalur Puncak."Kejadiannya bukan di Puncak Bogor, tapi masuknya wilayah Cianjur," ujar AKP Ita.Menurutnya, hingga saat ini belum ada lagi pembongkaran yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Bogor di kawasan Puncak dalam rangka penertiban untuk pelebaran jalan.(aire)


Kembali Terulang :Bentrok Antar Suporter Kembali Memakan Korban Jiwa



Bogor - Kembali terulang begitulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan keributan antar suporter sepakbola pada saat laga Persita dengan PSMS Medan.

Kericuhan terjadi di laga pamungkas Grup B babak 16 Liga 2 antara Persita melawan PSMS Medan di Stadion Mini Persikabo, Rabu (11/10/17). Kedua suporter terlibat bentrok di atas lapangan. Suporter Persita dipukul mundur oleh oknum pendukung PSMS. Dengan brutal, oknum suporter PSMS mengejar pendukung Persita hingga Tribun Utara.


Namun, kericuhan antara La Viola, sebutan pendukung Persita, dengan pendukung PSMS yang sebagian sekelompok oknum berambut cepak, ternyata menjalar hingga keluar stadion.


www.indosport.com/Suporter Persita mengalami luka

Akibat kericuhan tersebut, sejumlah suporter mengalami luka dan dilarikan ke Rumah sakit dari  terdekat. Dikutip dari Fan Page Persita Fc Official diketahui bahwa ada salah satu Suporter Persita meninggal dunia.


Pertandingan itu sendiri pun berakhir untuk kemenangan PSMS dengan skor 1-0. Dengan kemenangan tersebut PSMS berada di posisi dua dan lolos ke babak delapan besar dengan mengumpulkan total 10 poin dan  di bawah PSIS Semarang yang berhasil yang menjuarai di Grup B dengan mengoleksi 13 Poin.(aire)

Buka Judi Online, 3 Pelaku di Amankan Team Cyber Polda Kepri


Tanjungpinang - Maraknya perjudian online yang meresahkan masyarakat membuat Team Cyber Crime Polda Kepri lebih giat melakukan pengungkapan di wilayah hukum Polda Kepri, setelah sekian lama melakukan penyelidikan akhirnya hal tersebut membuahkan hasil pada hari Sabtu (07/10/17).

Sabtu malam Team Cyber Crime Subdit II Ditkrimsus Polda Kepri telah berhasil melakukan penangkapan terhadap pengelola akun judi online pertandingan sepakbola yang beromset ratusan juta rupiah setiap minggunya di Tanjungpinang.

Adapun hasil pengungkapan tersebut telah diamankan satu orang yang diduga sebagai pemodal berinisial IY dan selanjutnya berhasil diamankan DJ (selaku bandar) dan A (selaku operator) dengan jumlah keseluruhan yang diamankan sebanyak 3 orang.

Penangkapan yang berawal dari penyelidikan Team Cyber Crime Polda Kepri yang melakukan penyamaran dalam pemasangan judi online tersebut. Para Pelaku berhasil diamankan tepatnya di daerah Tanjung Unggat, Kec. Bukit Bestari Tanjungpinang beserta barang bukti.

Barang bukti yang telah diamankan diantaranya 1 unit laptop merk HP G4 warna cokelat, 11 unit HP, 1 bundel kertas yang diduga sebagai catatan pembantu judi online, 4 buah kartu ATM BCA dan Bank Danamon, 2 buah buku tabungan BCA dan Bank Danamon, 1 buah akun login www.sbobettuk.com serta uang tunai ratusan juta rupiah.

Penangkapan tersebut dipimpin langsung oleh Kanit Cyber Crime Polda Kepri AKP Andri Kurniawan, S.IK dan selanjutnya para pelaku diamankan di Satuan Reskrim Polres Tanjungpinang untuk penyidikan awal. Saat ini para pelaku dibawa ke Direktorat Reskrimsus Polda Kepri untuk penyelidikan lebih lanjut.(aire)

Klarifikasi Oknum Polri Terkait Postingan di Medsos

Batam- Menanggapi postingan salah satu oknum anggota Polda Kepri yakni Kompol Abdul Mubin terhadap Intitusi TNI yang mengomentari  salah satu  postingan berita dari Republika.co.id yang dinilai netizen menyinggung nama baik salah satu Intisusi tersebut, Wakapolda Kepri Brigjen Pol. Drs. Didi Haryono, SH, MH menggelar Konferensi Pers untuk mengklarifikasi peristiwa tersebut di Ruang Ditreskrimum Polda Kepri, Rabu Siang (11/10/17) 
Dengan itikad baik, Kompol Abdul Mubin hadir  untuk mengklarifikasi hal tersebut dan mengakui bahwa benar atas komentarnya pada salah satu postingan berita dari Republika.co.id tentang ” Amunisi Brimob Dinilai Mematikan, TNI : Kami Saja Tidak Punya Senjata” yang dibagikan teman satu groupnya. Menanggapi berita tersebut, Kompol Abdul Mubin dengan akun facebooknya memberikan komentar  yang kemudian menjadi viral karena dianggap menyinggung nama baik salah satu Intitusi.
Berkaitan dengan hal tersebut secara pribadi Kompol Abdulmubin menyampaikan ucapan maaf “atas nama pribadi saya Kompol Abdulmubin Siagian memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak TNI dan Masyarakat maupun pihak-pihak lain atas komentar saya yang ada di Facebook, itu semata-mata ke khilafan saya berkaitan dengan Institusi dan saya menyesali semua komen tersebut, dan atas nama pribadi saya memohon maaf sekali lagi,”tuturnya.
Atas nama Instansi Polri, Wakapolda Kepri turut menyampaikan permintaan maaf kepada Intitusi TNI atas kekhilafan salah satu anggota Polda Kepri yang dinilai hanya emosi sesaat saat melihat postingan salah satu berita tersebut.
“Tentunya dari peristiwa ini, secara Internal Kompol Abdulmubin Siagian akan dilakukan proses pemeriksaan atas pelanggaran disiplin dan atau Kode Etik Kepolisian,”pungkas Wakapolda Kepri.

Usai gelar Konferensi Pers tersebut, terlihat Wakapolda Kepri, Dan Den Pom, Kabid Humas Polda Kepri, Kabid Propam Polda Kepri, Kapenrem 033/Wp dan Kompol Abdul Mubin foto bersama dengan menyatukan tangan sebagai suatu wujud TNI-Polri yang lebih solid.

Panglima TNI: TNI dan Polri Harus Solid


Jawa Barat - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merupakan tonggak penyangga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  Oleh sebab itu, Prajurit TNI dan Personel Polri harus solid dan jangan mau dimanfaatkan oleh politikus.

Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pembekalan kepada 951 Perwira Siswa (Pasis), terdiri atas 138 Pasis Sesko TNI, 61 Pasis Sespim TI, 272 Pasis Sesko AD, 122 Pasis Sesko AL, 100 Pasis Sesko AU dan 258 Pasis Sespimmen, dengan tema “Melalui Program Kegiatan Bersama (PKB)  Kejuangan, TNI dan Polri Bertekad Memantabkan Kembali Integritas, Stabilitas Dan Ketahanan Nasional Dalam Rangka Menegakkan Kedaulatan Dan Mempertahankan Keutuhan NKRI” di Gedung Soedirman Secapa AD, Bandung, Jawa Barat, Selasa Siang (10/10/2017).

Selanjutnya Panglima TNI menjelaskan bahwa solid tidak harus dengan satu atap, tetapi bagaimana TNI dan Polri sesuai dengan fungsi dan visinya melaksanakan tugas dengan profesional dan saling mengisi kekosongan.

“Tugas TNI adalah menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI harus pakai senjata, sedangkan Polisi tugasnya menjaga Kamtibmas dan penegakan hukum serta melindungi masyarakat,” ujar Panglima TNI.

Dalam kesempatan tersebut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI dan Polri harus bebas dari politik praktis, dan jangan sampai ada anggota TNI maupun Polri yang terlibat langsung maupun tidak langsung dari urusan perpolitikan. “Politik TNI dan Polri adalah Politik Negara yang berurusan dengan kedaulatan, keamanan negara dan bangsa Indonesia,” katanya.

Lebih jauh Panglima TNI menyampaikan bahwa TNI dan Polri adalah dua institusi yang mengawal berjalannya mekanisme demokrasi dengan aman dan damai.  “Jangan sampai para Perwira atau Jenderal aktif bermain politik,” jelasnya.

Mengakhiri ceramahnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berpesan kepada para Perwira Siswa jangan sampai TNI dan Polri diadu domba.  “Wujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang, dengan kata kunci TNI dan Polri harus Solid,” pungkasnya.

Direktur PT Asuransi Allianz Life Indonesia Resmi Menjadi Tersangka


Jakarta – Polda Metro Jaya telah menetapkan Direktur Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia Joachim Wessling sebagai tersangka. Polisi juga akan memeriksa Manager Claim PT Asuransi Allianz Life Indonesia, Yuliana Firmansyah. Yuliana dijadwalkan diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana perlindungan konsumen.”terhadap Ibu Yuliana dijadwalkan akan dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (4/10/2017).

Sementara ditempat terpisah Kasubdit Industri dan Perdagangan (Indag) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Iman Setiawan menyampaikan akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap Manager Claim PT Asuransi Allianz Life Indonesia Yuliana walaupun belum mengetahui apakah Yuliana akan hadir atau tidak untuk diperiksa "Masih menunggu konfirmasi dari yang bersangkutan. Sampai saat ini belum ada informasi perihal kedatangannya," Pungkas Iman.

“Yuliana yang telah dimintai keterangan sebelumnya sebagai saksi, sekarang akan dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka," lanjutnya.

Polisi masih terus mendalami kasus tersebut. Selain Direktur Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia Joachim Wessling, Polisi yang juga telah menetapkan Manager Claim PT Asuransi Allianz Life Indonesia sebagai tersangka akan segera mengirimkan Surat pencegahan atas keduanya ke pihak Imigrasi. Pencegahan dilakukan agar memudahkan pemeriksaan terhadap keduanya.(aire)

Silaturahmi Dengan Masyarakat, Polres Tanjungpinang Gelar Doa Bersama


Tanjungpinang - Wujud Silaturahmi Polri dengan Masyarakat kembali dilaksanakan oleh Polres Tanjungpinang, Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardiyanto Tedjo Baskoro dan pejabat utama Polres Tanjungpinang hari ini melaksanakan Silaturahmi dan Doa Bersama dengan Tokoh agama maupun masyarakat sekitar di Masjid Ar – Marhamah, Jalan Ahmad Yani Tanjungpinang, Selasa malam (3/10/17).
Kapolres Tanjungpinang di hadapan Para Tokoh Agama dan Masyarakat yang hadir menyampaikan kata pembuka dengan pepatah lama “Tak Kenal Maka Tak Sayang”, ujar Ardiyanto.

Selain bertujuan untuk silaturahmi,  kegiatan ini dalam rangka menjalin hubungan harmonis antara Pemerintah, Tokoh Agama, Adat, pemuda dan masyarakat yang apabila komunikasi serta silaturahmi sudah terjalin dengan baik diharapkan  kita(Polri) dapat mengetahui apa saja yang menjadi keluhan dari masyarakat untuk kemudian bisa kita ambil langkah dalam berbuat yang terbaik bagi masyarakat”, tutupnya.(aire)

Cyber Troops Health: Salah Satu Fakta Tentang Air


Tanjungpinang - Air adalah salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari hidup kita. Menurut beberapa penelitian, dalam satu abad ini, pemakaian air oleh umat manusia sebanyak dua kali lipat dari sebelumnya. Memang kalau dilihat dengan kasat mata, jumlah air di bumi ini tidak terhingga. Namun kita harus tahu bahwa tidak semua itu bisa dikonsumsi dan ternyata banyak beberapa fakta unik tentang air yang nggak bakal kamu duga, dan belum banyak diketahui. Seperti apa? Berikut salah satunya..Let’s check them out!

Air Putih dapat digunakan dalam mengobati beberapa penyakit…berikut caranya dan khasiat  Terapi air putih :

1) minum 2 gelas setelah bangun tidur dapat membersihkan organ-organ internal.
2) minum segelas air, 30 menit sebelum makan dapat membantu fungsi seluruh pencernaan + ginjal.
3) minum segelas air sebelum mandi dapat menurunkan tekanan darah.
4) minum segelas air sebelum tidur dapat mencegah stroke + serangan jantung.

Don’t Forget…apakah terbukti…jng lupa share pengalaman biar banyak orang tau tentang khasiat Air Putih…

IPW: Modernisasi Persenjataan Polri Kebutuhan Yang Harus Disegerakan


Jakarta- Menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019 di mana eskalasi kerawanan kemungkinan akan meningkat, maka sudah selayaknya Polri menyiapkan diri sejak sekarang.Jika Kapolri tidak segera mencermati hal ini dan hanya mengandalkan 20 persen senjata apinya yang sudah tua dan hasil kanibalisasi, dikhawatirkan akan banyak polisi yang menjadi korban dan Polri tidak bisa maksimal menjaga keamanan masyarakat, Pungkas Ketua Presidiun IPW Neta S Pane di Jakarta Selasa pagi (3/10/17).
Indonesia Police Watch (IPW) menyebutkan modernisasi persenjataan Polri merupakan kebutuhan yang mendesak dan harus dilakukan sesegera mungkin. Mengingat, senjata api Polri yang ada saat ini sudah tidak layak lagi.Sekitar 80 persen anggota Polri tak memiliki senjata. Sedangkan, 20 persen yang memiliki senjata api saat ini merupakan senjata api yang sudah tua dan hasil kanibalisasi.
Dikatakan, berdasarkan data IPW, dari 400.000 anggota Polri, hanya 20 persen yang memiliki senjata api. "Itu pun sebagian besar senjata apinya sangat tidak layak, antara lain berkarat, sudah tua, dan hasil kanibalisasi dari sejumlah senjata api yang rusak" ujar Ketua Presidiun IPW tersebut.
Karena itu, tuturnya, IPW meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk melakukan pendataan ulang dan evaluasi secara menyeluruh keberadaan senjata api serta alat kelengkapan tugas anggota kepolisian, terutama yang bertugas di lapangan. Langkah ini, paparnya, harus segera dilakukan mengingat tugas anggota Polri di lapangan yang kian berat, terutama dalam menghadapi serangan teroris, yang kian beragam dengan persenjataan yang kian modern.
Menurut Neta, akibat tidak layaknya persenjataan anggota Polri ini muncul dua hal. Pertama, kerap terjadinya kasus salah tembak. Di mana polisi yang hendak menembak pelaku kejahatan malah salah sasaran karena keandalan senjatanya sudah tidak baik. Akibatnya, anggota masyarakat yang menjadi korban. Hal ini terlihat dari data di mana pada tahun 2014 terdapat 13 kasus salah tembak dan 2015 terdapat 20 kasus salah tembak.
Kedua, jumlah polisi yang tewas akibat kebrutalan pelaku kejahatan dan teroris kian meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 ada 29 kasus polisi tewas akibat ulah pelaku kejahatan, tahun 2013 tercatat 27 kasus, tahun 2014 ada 41 kasus, dan tahun 2015 ada 10 kasus polisi terbunuh oleh penjahat.
Dengan maraknya ancaman terorisme dan makin banyaknya pelaku kejahatan bersenjata api, lanjut Neta, tentunya ini menjadi ancaman bagi masyarakat dan anggota polisi itu sendiri. Untuk itu, tandasnya, Polri perlu mengevaluasi keberadaan senjata api anggotanya dan segera membenahi dan melengkapinya.
Terutama, tegasnya, menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019 yang tingkat kerawanannya sangat tinggi, Polri perlu mengantisipasinya sedini mungkin. Salah satunya, kata Neta, dengan melengkapi dan membenahi peralatan senjata bagi anggota kepolisian yang bertugas di lapangan.
Neta menegaskan, Kapolri tidak boleh mendiamkan kondisi ini. Sebab, minimnya senjata api yang dimiliki Polri akan berdampak pada kinerja anggota kepolisian di lapangan.
Sebab, keberadaan senjata api dan kelengkapan peralatan tugas anggota polisi ini berfungsi untuk dua hal strategis, yakni melindungi masyarakat dan melindungi keselamatan anggota polisi itu sendiri.
Lebih dari itu, kata Ketua Presidium IPW ini, bagaimana polisi bisa melindungi masyarakat, jika polisi itu sendiri tidak mampu melindungi dirinya sendiri. "Bagaimana pula Polri bisa profesional jika anggotanya di lapangan menjadi bulan-bulanan pelaku kejahatan dan teroris. Apalagi, senjata teroris lebih modern dibanding senjata anggota Polri." tutupnya.

Sumber: Suara Pembaruan